Investasi di Pasar Modal dan Emansipasi Perempuan

Senin, 10/05/2010 14:53 WIB
 Indro Bagus, Whery Enggo Prayogi - detikFinance

Jakarta - Emansipasi perempuan Indonesia kini tidak hanya terbatas pada pilihan bekerja di luar rumah. Meski pilihan itu mendorong terjadinya kemandirian finansial pada perempuan, kadangkala pilihan itu tetap saja sulit dijalani.

Terlebih, jika perempuan itu sudah berkeluarga dan memiliki momongan. Mengambil pilihan bekerja di luar rumah mau tidak mau harus mengorbankan waktu di luar rumah dan meninggalkan buah hati tercinta. Tentu pilihan ini masih terasa sulit bagi kebanyakan perempuan.

Untuk itulah, diperlukan cara alternatif guna menciptakan perempuan-perempuan yang mandiri secara finansial, tanpa harus mengorbankan waktu untuk keluarga.

Investasi perempuan di pasar modal bisa menjadi salah satu pilihan menarik. Apalagi, kini dunia pasar modal tengah dalam proses transisi menuju era transaksi via internet atau yang dikenal dengan nama online trading.

Fasilitas online trading, sudah barang tentu bisa menengahi masalah klasik antara perempuan bekerja versus perempuan rumahan. Dengan manjajal online trading, perempuan berkeluarga alias ibu rumah tangga, bisa tetap memiliki waktu penuh mengurus rumah sembari mencari sumber pendanaan alternatif.

Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan, Linda Amalia Sari Gumelar, perempuan sebagai ibu rumah tangga di tuntut dapat mengelola keuangan keluarga. Untuk itu, pemahaman yang mantap soal investasi, harus memiliki tempat dalam benak perempuan moderen. Tujuannya tak lain menciptakan kemandirian finansial perempuan.

"Perempuan Indonesia sudah saatnya berinvestasi di pasar modal. Tentu juga harus mengerti alternatif-alternatif investasi selain produk perbankan," ujar Linda seusai membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD Jakarta, Senin (10/5/2010).

Ia menambahkan, bentuk pemahaman yang bisa dilakukan adalah dengan membuka kelas edukasi pasar modal yang difasilitasi BEI. Otoritas pasar modal pun menyambut baik hal ini.

"Kita akan buat kelas khusus perempuan. Ini komitmen kami untuk memperbanyak jumlah investor di pasar modal," ujar Direktur Pengambangan PT Bursa Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi.

Friderica juga mengamini adanya kelebihan peran perempuan, seperti yang diungkapkan Linda Gumelar. Ibu rumah tangga menurutnya adalah Menteri Keuangan di dalam keluarga. Mereka dinilai sangat cakap mengelola keuangan. Untuk itu, kecakapan ini hendaknya dituangkan dengan berinvestasi di pasar modal.

"Perempuan harus mengambil peran berinvestasi di pasar modal. Karena perempuan adalah Menteri Keuangan di dalam keluarga, maka pengelolaan di pasar modal tentu bisa dilakukan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan juga membuka perdagangan pasar modal hari ini (10/5/2010), tepat pada pukul 09.30 JATS. Sosialisasi pasar modal sendiri, merupakan upaya BEI untuk meningkatkan jumlah calon investor di Indonesia, dengan penyelenggaraan berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi.

Analis BNI Securities, Asri Pohan bahkan menegaskan, investasi di pasar modal bisa menjadi jalur enterpreneurship baru bagi ibu rumah tangga. Namun, dirinya mengingatkan, keputusan untuk membeli atau menjual saham tertentu, jangan hanya didasarkan atas rumor tapi harus pada analis fundamental yang komprehensif.

"Kita bisa lihat keputusan fundamental. Bisa dari laporan keuangannya, aksi-aksi korporasinya. Jangan hanya rumor pasar," ujar Asri saat ditemui di galeri BEI.

Lanjutnya, "Ini bisa alternatif entepreneurship. Dia tidak harus meninggalkan rumah untuk melakukan transaksi di pasar modal, yaitu dengan memanfaatkan online trading," imbuhnya.

Nah, bagi perempuan atau ibu rumah tangga yang berpikir untuk mencari sumber pendanaan alternatif tanpa harus mengorbankan waktu untuk keluarga, berinvestasi di pasar modal dapat menjadi pilihan yang cukup solutif. Namun tentunya, pemahaman mengenai dunia pasar modal harus memadai. Salah-salah, yang ada malah buntung ketimbang untung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

PT. KALBE FARMA, Tbk. (KLBF)


 
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN

PT Kalbe Farma Tbk. didirikan pada tahun 1966 dan menjadi perusahaan publik sejak tahun 1991 di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nilai kapitalisasi pasar pada saat ini di atas US$ 1, 4 milliar dan penjualan yang melebihi Rp. 9 triliun. Berkantor pusat di Jl. Let. Jend Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta. Kalbe adalah perusahaan publik farmasi terbesar di Asia Tenggara dengan pasar yang tersebar di 9 negara yang memiliki total populasi mencapai 570 juta jiwa.
Grup Kalbe memiliki fokus bisnis di 4 kategori produk dan jasa kesehatan yang masing-masing memberikan kontribusi yang relative seimbang terhadap total pendapatan Grup di tahun 2009,yaitu kategori obat resep (25%), produk kesehatan (19%), produk nutrisi (21%) serta bisnis distribusi & kemasan (35%). Didukung lebih dari 10.000 karyawan termasuk 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan, Kalbe mampu mencakup 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit dan 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% pasar produk kesehatan atau sejumlah 150.000 outlet di seluruh wilayah Indonesia.
PT Kalbe Farma Tbk. termasuk dalam salah satu perusahaan yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dari waktu ke waktu dan mampu bertahan serta berkembang selama puluhan tahun.
Dimasa yang akan datang tekad perusahaan tidak hanya dikenal oleh pasar regional tetapi global aktif yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat umum. Hal ini sesuai dengan visi perusahaan “Menjadi Perusahaan yang dominan dalam bidang kesehatan di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar global dengan merek dagang yang kuat, didasarkan oleh manajemen, ilmu dan teknologi yang unggul” serta misi perusahaan “Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik”.

 ANALISA RETURN SAHAM, RETURN PASAR, BETA SAHAM


KLBF
IHSG
rata-rata
0,0047
0,0023
standard deviasi
0,0285
0,0144

Tabel I diatas memuat nilai rata-rata dan standart deviasi dari tingkat return saham KLBF dan IHSG. Standar deviasi saham KLBF lebih besar dibandingkan dengan IHSG yaitu sebesar 0,0285 dibandingkan IHSG sebesar 0,0144. Standar deviasi saham KLBF sebesar 0,0285 menunjukkan akan terjadi penyimpangan (naik atau turun) sebesar 0,0285 dari nilai sebelumnya. Dapat dilihat bahwa tingkat return KLBF jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat return pasar (IHSG). Dalam 2 dekade, saham KLBF menunjukkan kinerja yang baik untuk tingkat return yang didapat oleh investor.
Dilihat pada hasil rata-rata return saham KLBF, investor mendapatkan kembali nilai awal yang ditanamkan (laba / dividen). Selain itu tingginya harga saham KLBF tersebut disebabkan oleh penjualan bersih KLBF yang tumbuh 15,4% dibandingkan tahun 2008, menjadi Rp. 9.087,3 miliar pada tahun 2009, sementara laba bersih tercatat sebesar Rp 929,0 miliar, meningkat 31,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan KLBF pada divisi obat resep dan divisi produk kesehatan. Meskipun demikian, divisi distribusi dan kemasan masih merupakan penyumbang terbesar bagi KLBF. Kinerja perekonomian nasional yang baik tersebut berdampak pada pencapaian KLBF sebagai pemuka dalam industri farmasi dan produsen kesehatan di Indonesia yang 95% penjualannya bertumpu pada pasar domestik. Terdapat 2 faktor yang menunjang pencapaian ini, faktor pertama bersifat eksternal yaitu harga bahan baku, termasuk bahan kimia dan susu, di pasar internasional mengalami penurunan selama tahun 2009 dan penguatan mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Faktor kedua bersifat internal yaitu pelaksanaan secara prima oleh direksi atas rencana-rencana perbaikan menyeluruh Perseroan di tahun 2009, baik dalam segi struktur organisasi, sistem manajemen, kegiatan operasional hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain 2 faktor tersebut, keberhasilan KLBF disebabkan oleh inovasi yang selalu dilakukan perusahaan dalam mengembangkan produk farmasi dan kesehatannya.
 
Nilai beta saham KLBF kurang dari 1 yaitu sebesar 0,0056. Nilai beta ini didapat dari hasil perhitungan analisa regresi, sehingga tingkat fluktuasi saham KLBF dibawah pasar secara keseluruhan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pergerakan harga saham KLBF berlawanan dengan pasar, karena nilai beta saham yang rendah menunjukkan tingkat resiko suatu saham yang rendah dan dengan tingkat return yang rendah pula. Nilai koefisien beta sebesar 0,0056 berarti kenaikan pasar IHSG sebesar 100% akan mengakibatkan kenaikan saham KLBF sebesar 0,56%. Saham KLBF tergolong kelompok saham yang defensif terhadap perubahan pasar, karena return saham meningkat atau menurun lebih kecil dibandingkan dengan return pasar.



ANALISA PORTFOLIO

 Untuk analisa portofolio KLBF memiliki empat divisi utama yaitu obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta kemasan dan distribusi. Divisi distribusi dan pengemasan (35%) menempati kuadran cash cows, divisi obat resep (25%) menempati kuadran stars, divisi nutrisi (21%) menempati kuadran question marks dan divisi kesehatan (19%) menempati kuadran dogs.  Pada kuadran cash cows perusahaan harus berhati-hati agar divisi distribusi dan pengemasan tidak pada kuadran dogs karena semakin banyaknya bisnis yang dijalankan akan membuat kinerja kerja perusahaan menjadi tidak fokus. Divisi obat resep menempati posisi stars, pada posisi ini perusahaan tidak perlu gencar dalam mempromosikan produk mereka karena telah dikenal banyak orang. Posisi question marks ditempati divisi kesehatan, Posisi ini membutuhkan kerja keras pada promosi untuk naik pada level stars. Posisi Dogs ditempati divisi kesehatan dengan produk makanan bayi dan susu bubuk ibu hamil. Kuadran ini memiliki kesulitan karena produk tersebut termasuk dalam premium yang memiliki segmen menengah ke atas. 
Contoh Produk Kalbe Farma : 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments